Berita

Senin, 17 Oktober 2022 sekitar pukul 10.00 Wita, masyarakat Lombok Tengah yang tergabung dalam beberapa LSM, menyampaikan aksi unjuk rasa mewakili Masyarakat Lombok Tengah, terkait dengan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Praya yang dinilai buruk oleh masyarakat selama ini, terlebih, belum lama ini, ada pasien atas Laila Mahsar (4 bulan) asal Desa Aik Berik, Kecamatan Batukliang Utara, meninggal dunia akibat diduga tidak mendapatkan pelayanan pihak Rumah Sakit. Untuk itu massa aksi menuntut Bupati mengevaluasi kinerja pelayanan RSUD Praya secara menyeluruh, dan bila perlu mencopot Kabid pelayanan dan dokter yang piket saat kejadian. 

Aksi kemanusiaan tersebut sempat diwarnai ketegangan saat massa aksi mencoba masuk ke halaman Kantor Bupati Lombok Tengah. Di pintu masuk Kantor Bupati Lombok Tengah, terjadi dorong mendorong antara petugas dan massa aksi, yang pada akhirnya massa aksi berhasil masuk ke halaman kantor Bupati untuk menyampaikan orasi. 

Aksi unjuk rasa ini diterima oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Tengah, H. Lalu Firman Wijaya, ST., MT. Sekretaris Daerah yang menemui massa aksi menyampaikan apresiasi dan permohonan maaf terhadap insiden yang terjadi, serta berjanji akan berkoordinasi dengan Bupati Lombok Tengah untuk menunjuk Direktur Definitif RSUD Praya agar pelayanan Rumah sakit maksimal, serta menyampaikan hasil investigasi dari pemda Lombok Tengah atas kasus penelantaran pasien. Pihak RSUD telah dipanggil untuk mengklarifikasi menyatakan tidak pernah menolak pasien seperti yang dituduhkan, akan tetapi hal ini akan dijadikan peringatan dan evaluasi untuk pelayanan publik yang lebih baik. Setelah mendengarkan penjelasan dari Sekda Kab. Lombok Tengah, massa Aksi membubarkan diri dengan tertib. Situasi terpantau aman dan kondusif.